Rabu, 11 November 2009

Bloody Roses

Aku sudah lelah , dan kedua mata ini pun terpejam . Letih , badan ini telah terkulai lemah di atas kasur . Seharusnya aku sudah tertidur , mengistirahatkan tubuh dan otakku . Lalu kemudian , dibuai oleh mimpi mimpi indah . Tapi , diri ini terus terjaga . Merasakan dinginnya angin malam yang masup lewat celah celah jendela , mendengar detak jam dinding yang tergantung di dinding kamarku , dan mencium bau anyir disekelilingku .

Ku buka mataku perlahan dan duduk bersila . Menatap sprei yang berantakan dan kotor dengan cairan merah . Warna putih polos itu kini sudah ternoda karena perbuatanku . Dan ku tatap bayanganku yang terpantul dicermin yang terletak di depanku . Kemeja dan celana ku pun tak luput dari noda itu . Bahkan wajah dan leherku juga . Merah . Benar benar warna yang sungguh indah . Dan saat ku jilat telapak tanganku yg penuh dilumuri cairan merah itu rasanya sangatlah manis menurutku . Enak .

Setelah puas menikmatinya . Ku ambil pisau yang sedari tadi tergeletak dilantai . Yang kemudian ku gerak gerakan di udara . Memain mainkannya . Dan kini ku pandangi sosoknya yang terlentang disampingku . Matanya tertutup , dan deru nafasnya pelan . Tangan kananya memegang perutnya , sedangkan tangannya yang lain tergeletak begitu saja disamping tubuhnya . Dan ia sungguh terlihat tampan dan makin mempesona karena berlumuran darah . Ya , noda dan cairan merah itu adalah darah . Sesuatu yang nikmat menurutku . Kulitnya yang putih pucat terus menggodaku . Dan ciumannya tadi , masih jelas terasa dibibirku .

Aku tersenyum , bonekaku yang ini lebih baik dibandingkan bonekaku yang lain . Tampan , indah , juga darahnya yang sangatlah nikmat menjeratku . Aku memang tak salah memilihnya . Rambutnya yang berwarna biru lah yang membuatku jatuh cinta saat pertama kali kami bertemu . Dan ia akan menjadi karya terbaiku . 'Berbahagialah , karena mulai sekarang aku akan memperlakukanmu dengan lebih baik .'

Kugendong tubuhnya keluar kamarku dan menuju ke ruang tengah . Di sana sudah terdapat peti yang tadi sudah kupersiapkan . Warnanya hitam dan terlukis gambar salib disana . Bagus bukan ? Lalu setelah itu , ku buka semua pakaian bonekaku yang penuh darah . Dan kemudian ku pakaikan ia dengan hal yang lebih layak . Kemeja putih juga jas hitam , dan tak lupa sepasang sepatu . Ku sapukan jari telunjukku yang berlumuran darah dibibirnya untuk membuatnya tampak merah . Ia sekarang sudah siap .

Kemudian ku letakkan tubuhnya didalam peti yang sudah dipenuhi oleh bunga mawar merah segar dan masih berduri . Menakjubkan !!! Sudah hampir selesai sekarang . Sungguh , aku sudah tidak sabar lagi . Ayo sadarlah , buka matamu sekarang juga . Cepatlah !! Hasratku sudang memuncak . Ayo !!!

Dan keinginanku terkabul . Ia membuka matanya perlahan , dan mulai meringis merasakan sakit yang amat sangat diperutnya . Dan akhirnya ia melihat kearahku . Tatapannya yang tadi penuh cinta , sekarang digantikan oleh kebencian dan amarah . Aku pun terkekeh . Senang atas semua perubahan pada dirinya itu .

" Apa yang kau lakukan padaku ? " Ia bertanya .

Aku pun tersenyum , dan itu makin membuatnya muak padaku .

" Hanya mencoba membuatmu tenang , " jawabku , menimbulkan tanda tanya dibenaknya .

" Apanya yang tenang ? Kau itu ingin membunuhku , " lagi lagi ia meringis kesakitan .

" Berhentilah bicara ! Aku akan mulai , " aku menyeringai . Ku genggam lagi pisau kesayanganku dan mengarahkan benda itu kearahnya .

Dia menatapku ngeri , tubuhnya menggeliat mencoba bergerak . Dan dia makin terkejut saat aku ikut masuk ke dalam petinya . Ku tusukan pisau ditanganku keluka diperutnya yang masih menganga .

" Arkkhh !!! " Ia berteriak , tubuhnya basah oleh keringat .

Ku lancarkan lagi aksiku . Pisau yang masih tertancap diperutnya aku gerakan ke atas . Membuat sobekan hingga kedadanya . Dan ia menangis , suaranya sungguh terdengar memilukan . Tapi , aku belum selesai . Aku robek lagi dagingnya , membentuk garis horizontal . Dan salib dibadannya telah terukir indah .

Lalu , kusayat sayat anggota tubuhnya yang lain , kecuali bagian muka . Tanpa ternoda darah pun , wajahnya sudah cukup menggoda . Darahnya kini mengalir melumuri bunga mawar disekelilingnya dan membuatnya jadi semakin terlihat segar . Dan setelah ku robek daging dilehernya , ia tercekat . Mencoba bernafas dengan sangat sulit dan terputus putus .

Sedikit lagi , sebentar lagi . Dan dengan sekuat tenaga , ku tancapkan pisau yang ku genggam tepat dijantungnya . Sempurna !!! Aku tertawa melihat sakaratul mautnya . Mulut itu mengucapkan sesuatu sebelum kematiannya . Ia sebut namaku lirih .

" J,,,Jin. "

Untuk terakhirkalinya ku kecup bibir manisnya . Kupandangi dirinya sampai ku tutup peti itu rapat rapat .

" Oyasumi , San . "


+OWARI+

Jumat, 06 November 2009

[Song and Me] " Squall "

Belakangan inie titan lgie seneng ama lagu'a despa yg judul'a 'squall' . Tiyap ari d dengerin lagu'a , d liyatin pv'a (akang tsukasa ama aa zero menggoda sangat !!! o(>O<)o . Skarang ajah lagu'a lagie d puter . Terus and terus . Sengaja d atur byar d ulang ulang .

Pertama kali denger nie lagu dr radio . Acara 'Kabuki Show' d radio CBL . Yg penyiar'a tiga insan dr Gentatsu Family , org sinting s'mua tuh *d tabok Daisuke , Kyo , ama Tsurumi* . Nah , d rekam deh tuh lagu . Byar bsa tetep denger sebelon d donlot . Penting tuh . Jatoh cintrong langsung deh ma tuh lagu . Keren !!

Rasa'a , tiyap titan denger squall , kayak'a hati tuh sedih skaligus tenang (?) . Ga tau jg sieh apa maksud'a , tapi wloupun kayak lagu perpisahan . Cuman , hati tuh kerasa sejuk skaligus ngeringis . Layak'a orang yg dgn reila d putusin ama pacar'a meskipun masieh cinta . Hajuh , poko'a gtu deh . Sulit untk d jelaskan dngn kata kata . ' sayonara ' ' gomen ' . Sugoi !!

Jd inget hollow , lagu despa yg pling pertama titan denger . Ajib nui , wkwkwkwkw.

Hidup Despa alias D'espairsRay !!! v(^O^)v

Senin, 02 November 2009

FATED chapter 2



TITLE :FATED
AUTHOR :TITAN MIKA CHAN YOSHINAWA
CHAPTER :2/?
FANDOM :THE GAZETTE (GAJET)
RATTING :13+

+++++++++++++

Udah dua minggu berlalu , dan tinggal 18 hari lagi sisa hidup Ruki . Semakin hari , penyakit Ruki semakin parah . Dan sudah beberapa kali Kai memergoki Ruki yang sedang kesakitan . Yang selalu ia sangkal dengan mengatakan ia hanya sakit magh biasa .

Ruki semakin takut . Ia masih belum siap mati muda seperti ini . Ia terlalu takut .

Tapi , kehadiran Kai didekat'a , membuat ia terhibur . Membuat'a lupa akan penyakit itu . Seakan2 , Kai merupakan obat penyembuh untuk tubuh'a . Dan juga hati'a . Kai membuat Ruki nyaman .

Siang ini , Kai seperti biasa kerja di minimarket milik Uruha .

Berjongkok mengisi rak2 kosong di bagian bawah . Tiba2 seorang pria berjalan melintas dibelakang'a .Kai menatap pria yg berjalan membelakangi'a itu . Keringat dingin keluar di sekujur tubuh'a . Mata'a terbelalak kaget . Tanpa berpikir panjang . ia berdiri , lalu berlari meninggalkan tempat itu .

" Kai ! km mau ke mana ? ! " Teriak Uruha . Seketika pria itu menoleng . Berlari mengejar Kai .

Kai hanya berlari 20 meter didepan . Pria itu semakin dekat . Kai tersandung , pria itu menyeringai lebar . Kai tidak bisa berpikir lagi . Tiba2 ada kerumunan orang melintas memisahkan mereka berdua . Kai berdiri , mengendap2 menuju sebuah gang yang letak'a tidak jauh dari sana . Jalan pintas menuju rumah Ruki .

Kai berhasil kabur dari kejaran pria itu . Tapi , ia terus berlari , ia takut pria itu tiba2 muncul mengejar'a . Ia tak peduli ia telah jatuh beberapa kali dan membuat'a terluka . Ia hanya ingin segera menjauh , sejauh-jauh'a dari pria itu . Selama'a !

Kai telah berada di jalan utama . Ia masuk ke dalam rumah bercat putih . Ia banting pintu rumah Ruki . Membuat Ruki menghentikan permainan piano,a . Kai berlari ke kamar'a .

" Kai , km kenapa ? " Ruki mengejar'a .

" Kai ada apa ? "

Ruki menghampiri Kai yang duduk dipojok kamar , merangkul kedua lutut,a . Muka'a pucat , tubuh'a basah oleh keringat , pandangan'a jauh menerawang . Ia terlihat begitu ketakutan . Ia gemetaran .

Ruki melihat luka di perut Kai .

" Kai , kamu terluka , aq obati yach , " Ruki berlari keluar . Tak lama ia kembali sambil membawa kotak p3k ditangan'a .

" Kai , buka bajumu ! "

Kai menggeleng .

" Tapi , darah'a nanti keluar terus . "

Kai menggeleng lagi .

" Kai ! " Ruki membuka baju Kai dengan paksa . Kai menangis dan Ruki terpekik kaget .

" Kai , badan mu .......... "

---------------------------------------------------------

" Kai ! " Ruki membuka baju Kai dengan paksa . Kai menangis dan Ruki terpekik kaget .

" Kai , badanmu .............. "

Kai menangis sejadi2 nya .

" Ruki , aku takut ................... "

Ruki memandang tubuh Kai , menatap'a dengan prihatin . Dihapus'a air mata Kai dengan kedua tangan'a .

Tubuh Kai penuh dengan bekas luka . Dari luka memar hingga luka tusuk . Ada bekas luka bakar di lengan kiri'a yang selama ini disembunyikan Kai dengan pakaian'a . Dan yang paling mengerikan bekas luka bakar di Punggung Kai . Membentuk dasar setrika . Ruki ingin menangis melihat'a .

Jadi ini alasanmu selalu memakai pakaian panjang Kai , untuk menutupi semua luka2 ini .

" Kai , siapa yang melakukan ini padamu ? "

" Tadi , saat aq di minimarket , aq melihat orang itu , ayah tiri q ! Dia yang selalu menyiksa q ! " Kai meremas kemeja yang dipakai Ruki . Menatap'a dengan mata yang penuh dengan air mata .

Ruki melepaskan tangan Kai dan mulai mengobati luka diperut'a .

" Kenapa kau disiksa oleh ayah tirimu ? Ku pikir , kau baik2 saja setelah pindah rumah . "

" Awal'a memang baik2 saja . Setelah ibuku menikah dengan orang itu . Kami bertiga pindah ke Osaka dan melanjutkan kuliah q di sana . "

Kai berhenti , lalu menarik nafas dalam2 .

" Suatu hari , satu tahun yg lalu . Aq melihat orang itu mendorong ibuku dari atas tangga . Ia koma . Dan orang itu ternyata menikahi ibuku hanya untuk mendapatkan perusahaan peninggalan ayah ! " Kai melanjutkan .

" Ia tahu aq melihat kejadian itu . Semenjak itu ia mengancamku , menyiksaku , memperbudakku . Aq tak bisa membantah , ia bisa saja membunuh ibuku . Aq pun tutup mulut , pengecut . "

Ruki menyimpan kembali obat2an ke dalam kotak p3k , dan menaruh'a diatas meja .

" Lalu , kenapa kamu sekarang ada di Tokyo ? " Tanya'a kemudian .

" Seminggu sebelum q ketemu km ditaman , ibuku meninggal . Aq kabur . "

" Aq takut Ruki , sekarang dia melihat q , dia menemukanku ! Dia bisa membunuh q kapan saja ia mau ruki ! Aq masih ingin hidup Ruki !"

Ruki menghela nafas , mencoba air mata'a keluar lagi . Tapi , ia sudah terlalu lama menahan'a . Ia pun memeluk Kai . Membuat Kai tak bisa melihat air mata'a . Ia malu akan diri'a sendiri .

" Kai , kamu gak usah takut , karena kamu gak sendirian . Ada aq disini . Aq janji akan terus melindungi mu , Kai ! Semampu yang aq bisa . SELAMA AQ MASIH BISA HIDUP ! "

" Ruki .............. " Kai membenamkan kepala'a didada Ruki .

" Dengarkan aq , selama sisa hidup q ini , aq akan menjagamu . Jadi km jangan takut . " Ruki meng usap2 kepala Kai .

" Ayo kita ke kantor polisi . "

---------------------------------------------------------------------------------

17 hari .

Kai terbangun dari tidur'a . Ia masih mengantuk . Dikucek2'a kedua mata'a . Ia singkirkan tangan Ruki dari pinggang'a .

" Kau manis sekali , " ucap'a sambil mengecup kening Ruki .

Kai berdiri didepan cermin , ia ngeri melihat tubuh,a . Yang rusak dan penuh luka . Tapi , Ruki menciumi tubuh itu tadi malam , membuat Kai tersenyum . Ia senang Ruki menyayangi'a juga .

Ia pakai t-shirt putih panjang'a . Berjalan kearah dapur . Mau bikin sarapan .

" Ya Olloh , nie kulkas kosong melompong beginie ? "

Dengan sedikit terpaksa Kai pergi ke minimarket . Dan Uruha , seperti biasa . Menyambut'a dari meja kasir .

" Kai , bukan'a hari ini km gak aakn kerja ? Kok kesini ? "

" Mau belanja , " jawab Kai sambil senyum .

Uruha ikut senyum , sebener'a dia pengen tanya soal yg kemarin ke Kai . Tapi , kemarin malam , Ruki nelpone dia , nyuruh Uruha gak ngungkit2 masalah yg kemaren . Alhasil , dia cuman diem aja ngeliatin Kai yang keliatan kaya ibu2 lagi belanja . Uruha takut dibunuh Ruki yang k'lo marah kaya banteng .

" Uruha nih , " Ujar Kai nyadarin Uruha dari lamunan'a .

" oh, oh yah ................................. semua'a 1000 yen . "

" Makasih . "

" Sama2 . " Uruha memandang Kai hingga keluar dari sana . Entah kenapa ia merasa kasihan .

~~~~~----------------------------------------~~~~~

" Aduh , aq lupa beli telur , aq ....... kamu ! " Kai menatap orang yg tadi ada dibelakang'a , ia langsung gemetar .

" Kenapa , kenapa kau takut , " tanya laki2 itu dengan sebuah senyuman picik tersungging dari bibir'a yg sedang menghisap rokok .

" Jangan2 ganggu aq , jangan .......................... akh ! " Darah keluar dari perut Kai , laki2 itu menusuk'a .

" Selamat tinggal anak q tersayang . "

Laki2 itu pergi meninggalkan Kai yang terbaring pingsan di atas jalanan dengan bersimbah darah . Sekarang masih subuh , tak ada orang lain disana untuk menolong'a .

~~~~~------------------------------------------------------------~~~~~

Sebuah suara membangunkan Kai dari tidur'a .

" Kai , kau sadar , laki2 itu yg menusukmu ? " Tanya Ruki .

Kai mengangguk lemah .

" Aq bodoh membiarkanmu sendirian , maafkan aq . "

" Gak apa2 kok . " Kai menggenggam tangan Ruki , yang membuat kekasih'a itu sedikit lebih tenang .

" Kai , laki2 itu sudah ditangkap polisi , satu minggu lagi kita sidang . "

" Km gak bo'ong ? "

" Aq jujur loh , " jawab Ruki dengan tertawa . Membuat Kai tersenyum .

Kau manis sekali Kai .

Dan sebuah ciuman mampir dimulut Kai .

----------------------------------------------------------------------------

Ruki keluar , meninggalkan Kai yang telah tertidur lelap . Uruha telah lama menungguy'a , ia duduk dibangku panjang disamping pintu . Pakaian'a penuh darah . Bukan darah'a , tapi darahKai .

" Makasih kamu dah nolonh Kai , " ucap Ruki sambil ikut duduk disamping Uruha .

" Sama2 . Sebener'a siapa sih yang udah nusuk Kai ? "

Ruki menghela nafas panjang , " ayah tiri'a " , jawab'a kemudian sambil menggambil sebatang rokok dari saku jaket'a .

" Kamu ngerokok ? "

" Ya kadang2 . Kamu punya pematik ? "

Uruha merogoh saku celana jeans'a dan menyerahkan pematik kesayangan'a itu pada Ruki .

" Makasih , " Ruki menyulut rokok yang menggantung di bibir'a . Asap mengepul . Sunyi . Mereka terdiam begitu lama . Sibuk dengan lamunan'a masing2 .

" Uru , aq butuh saksi , tapi siapa ? " Ujar Ruki membuka pembicaraan .

" Ibu'a mungkin , " jawab'a asal .

" ibu'a sudah meninggal . "

" Em ..................... pembantu'a kalau gitu . "

" Hah , dia gak punya pembantu . "

Ruki menghisap rokok'a lagi . Kesal .

" Bentar ! Kai pernah bilang , kalau dirumah'a ada tukang kebun . Mungki aza dia bisa jadi saksi buat Kai ! " Ruki membuang puntung rokok'a ke bak sampah .

" Ide bagus ! "

" Uruha , mana kunci mobil aq yang kamu pinjem kemaren ? kamu simpen dimana mobil'a ? "

" Nih , di rumah , " jawab Uruha sambil menyerahkan kunci mobil Ruki yang ia keluarkan dari kemeja kotak'a .

" Makasih . " ruki berlari menjauh dari sana .

" Ruki ! " Tiba2 Uruha memanggil'a .

" Apa ? " Tanya Ruki sambil berbalik .

" Kamu dah bilang 'makasih' ke aq 3x , besok kamu harus traktir aq ! "

" He he , ok . "

Ruki kembali berlari , meninggalkan Uruha yang diam menatap punggung'a .

~~~~~------------------------------------------------------------------------------------------~~~~~

Sekarang Ruki sudah ada di Osaka , tepat'a di rumah Kai . Rumah yang besar dan rimbun dengan pepohonan dan tanaman lain'a . Seperti'a halaman'a luas , pantas Kai punya tukang kebun .

Ruki sudah menekan bel beberapa kali .Tapi , tak ada yang membukakan pintu gerbang untuk'a . Tiba2 seorang pria berhidung pesek berdiri dibelakang Ruki .

" Kamu cari siapa ? " Tanya'a .

Ruki berbalik , ditatap'a pria dihadapan'a itu .

" Tukang kebun yang kerja dirumah ini , " jawab Ruki .

" Oh , Ken . Dia udah berhenti , sekarang dia jualan ramen dirumah'a . "

" Boleh tau dimana ? "

" Diujung jalan itu , " jawab'a sambil tangan'a menunjuk ke arah yang dimaksud'a .

" Makasih . "

" Sama2 . "

--------------------------------------------------------------------------

7 hari
Sekarang adalah hari persidangan . Kai sudah bisa keluar dari rumah sakit . Ruki duduk disamping'a .

" Ayo mana saksi'a ? Tidak ada bukti kalau aq sering menyiksa'a , dia anakku . Tak mungkin aq melakukan itu . "

" Lalu , kenapa Kai kabur dari rumah'a kalau anda tidak menyiksa'a ?! " Tanya Yukimura , pengacara Kai .

" Dia hanya terlalu sedih atas kematian ibu'a ! Istri ku ............... "

Ruki muak mendengar'a . Ia ingin sekali memukul orang itu . Kalau bisa sampai mati !

" Jadi , aq tidak bersalah ! "

" BOHONG ! " Seseorang berteriak dari pintu masuk ruang pengadilan , dia Ken .

" Katakan , anda siapa ? " Tanya Hakim Tetsu .

" Aq Ken , saksi . "

" Kau , " ucap ayah tiri Kai geram .

" Kau mau apa Gackt ? Mengancamku ? Aku sudah tak takut lagi , karena sekarang aku bukanlah tukang kebunmu lagi ! "

" Sialan kau ! "

" Diam ! Cepat ceritakan semua yang anda ketahui ! " Hakim Tetsu memukul palu'a .

" Terdakwa memang sering menyiksa tuan Kai , setiap saat . Dan aku melihat'a . Melihat saat ia mendorong nyonya Hyde dari tangga . Aq melihat'a juga Gackt ! "

" Benarkah yana anda katakan ? " Tanya Hakim Tetsu .

" Saya berani bersumpah atas nama Tuhan , saya berkata sesuai kenyataan yang saya lihat tuan hakim . "

" Dengan ini saya nyatakan bahwa terdakwa Gackt terbukti bersalah . " Hakim Tetsu memukul palu'a , membuat orang2 diruangan itu bersorak bahagia .

Ruki memeluk Kai yang menangis sesenggukan . Uruha memandang'a , begitu pula pria bernoseband dipojok ruangan .

" Clue Bat kalian semua ! Ku bunuh kau Kai ! " Teriak Gackt pada Kai .

Ruki berdiri , dipukul'a wajah Gackt .

" Kau ! "

" Mampus kau dipenjara ! "

Gackt digiring keluar .

" Tindakan bagus Ruki , " ucap Uruha .

Ruki tersenyum . Tiba2 darah kelar dari hidung dan mulut'a , ia pingsan .

--------------------------------------------------------------------------

Kai duduk disamping tempat tidur Ruki . Sudah 2jam Ruki pingsan , dan Kai terus menemani'a . Pintu terbuka , seorang dokter masuk ke ruangan itu .

" Kai ? " Ucap dokter tersebut kaget.

" Aoi ! Kau ?! " Ujar Kai tak kalah kaget .

" Kenapa kamu disini ? Kau bersama ruki ? "

" Oh , aq tinggal dirumah'a . Aoi , Ruki kenapa ? Dia sakit apa ? "

" Aq gak bisa bilang . "

" Kenapa ? "

" Aq sudah janji pada Ruki untuk tidak memberitahukan'a pada siapa pun . "

" Tapi aq berhak tau ! "

" Apa alasan'a ? "

" Karena aq kekasih'a !!! "

" Tetap tidak bisa ! "

" Kumohon ............. kau temanq kan ? "

" Kai ! Ini keinginan Ruki , ini rahasia ! "

" Tapi , aq menghawatirkan'a , aq mencintai'a , dia pacarku ! Aoi !! " Kai berdiri , mencengkram kerah kemeja putih Aoi . Aoi melepaskan cengkraman itu .

" Aoi , sebegitu parah'a kah penyakit Ruki , sampai2 ia harus merahasiakan'a ? "

Aoi diam saja , membuat perasaan Kai menjadi tak tenang .

" Jawab Aoi ! Jawab ! "

" Ruki mengidap kanker hati . "

Kai terdiam , ditatap'a wajah Aoi .

" Apa kamu bilang ? Kanker hati ? "

" Ya , ia sudah diambang batas . "

" Apa ? Apa maksudmu ? Diambang batas ? Ia akan mati ? "

Aoi mengamgguk .

" Bohong ! Ruki gak akan matikan ? Dia gakakan mati kan ! "

" Kai . "

" Dia gak akan mati ! Gak akan !! " Kai mulas lepas kendali , suara'a meninggi .

" Kai ! " Aoi memegang kedua bahu Kai , mencoba menenangkan'a . Tapi percuma , Kai malah semakin tak terkendali .

" RUKI AKAN TERUS HIDUP !!! GAK AKAN PERNAH MATI !!!! "

" Kai .......... "

" Ka , karena , dia sudah berjanji , bahwa dia akan terus menjagaq , " Kai jatuh terduduk , menangis .

" Kai , " Aoi merendahkan tubuh'a agar sejajar dengan Kai .

" Aoi , berapa lama Ruki bisa bertahan ? "

" Aq gak tau , mungkin sebentar lagi . "

Kai menangis lebih keras , digenggam'a tangan Ruki . Dan ia menyembunyikan wajah'a disana .

---------------------------------------------------------------------------

End .
Sudah satu minggu Ruki koma , dan Kia masih tetap setia menunggu'a . Setiap melihat wajah Ruki yang semakin pucat , selalau membuat Kai menangis . Ia tak sanggup melihat keadaan Ruki sekarang .

Siang itu Kai hendak melap badan Ruki . Tiba2 tangan Ruki bergerak dan menggenggam tangan'a . Ia membuka mata'a . Ruki sudah sadar .

" Kai..... " Ujar'a lemah .

" Ruki ! "

Ruki tersenyum , tangan'a mengelus pipi Kai . Begitu lembut .

" Kai , maafin Ruki . Ruki dah bikin Kai nangis . Kai udah tau Ruki sakit apa ? "

Kai mengangguk , menggenggam tangan Ruki yang ada dipipi'a .

" Maaf yah . Ruki gak ngasih tau ini ke Kai . Abis , Ruki gak mau bikin Kai sedih . Maafin Ruki yah . "

Kai kembali mengangguk . Ia terlalu sedih untuk menjawab'a .

Ruki memandang keluar jendela . Sesuatu sedang mengawasi'a . Ruki menghela nafas panjang . Pandangan'a kembali pada Kai .

" Kai , aq jadi inget waktu kita pertama kali ketemu . Disebuah taman di Kyoto . Kita berdua sama2 tersesat . "

" Aq melihatmu yang sedang duduk diayunan . Terus Ruki ikut duduk disamping Kai . "

" Seneng .......... banget Ruki watu itu . Karena nasib kita sama , akhir'a kita mutusin buat nyari temen kita masing2 . Tapi , kita malah keasikan jalan2 , amppe kita lupa nyari mereka . Tau2 kita udah ada di Tokyo . Aneh yah ? "

" Kai , aq pengen ke taman itu lagi , bareng Kai . "

" Iya , nanti kalau badan Ruki udah mendingan . "

" Gak mau ah ! RUKI PINGIN'A SEKARANG ! "

" Tapi , Ruki baru aja .........."

" Gak mau tau ! Pokok'a Ruki mau'a sekarang ! "

" Tapi ................... "

" SEKARANG !!! "

Kai nyerah .

" Ya udah , Kai minta izin dulu ke dokter yah . "

(TBC)