Rabu, 21 Oktober 2009
"One'AILE"
Title : One'AILE
Chapter : 1/?
Fandom : The Gazette (gajet)
Ratting : 15+
+++++++++++++
Aku terbangun dari lamunanku saat mendengar suara teriakannya dari dapur . Segera aku lari dari dalam kamarku dan kuliat dia meringis sambil mengibas ngibaskan telapak tangan kirinya . Aku hanya bisa menggeleng kepala saat melihatnya . Ku buka lemari kecil yg menggantung di dinding ruangan itu . Dan mengambil sebuah plester . Sedangkan dia tetap diam ditempatnya masih menahan sakit dan menatapku .
"Kamu bodoh , uru ," aku meraih tangan kanan'a . Ku tempelkan plester yg baru saja kuambil k jari telunjuk'a yg terluka .
"Salah siapa kamu bangun kesiangan ?!! Ya udah aku masak ajah ," ia cemberut . Entah kenapa aku merasa ingin tertawa .
"Kamu kan kagak bisa masak . Jangan aneh aneh deh ," ku cubit pipi'a yg memerah .
"Soal'a kamu belom bangun . Jadi engga da yg nyiapin sarapan . Ya akhir'a aku masak sendiri ," aku mendengar penjelasan'a sambil melihat dua buah telur dadar gosong , yg sejak tadi Uruha coba sembunyikan di balik punggung'a .
"Sori deh . Sekarang aku aja yang masak . Kamu nonton tv aja gih !"
"Ok mama Reita !!!" Ujar'a sambil berlari menghindari lemparan sendok dariku .
~~~~~~~~~~~~~
Namaku Reita , dan tujuh bulan terakhir ini , aku tinggal di rumahnya Uruha . Teman chat ku waktu di sma dulu . Pekerjaanku adalah pegawai di sebuah konbini *supermarket* . Dan sekarang aku sedang menjalin 'hubungan tanpa status' dengan Uru . Aku selingkuhan'a . Yaa , dia sudah punya pacar . Seorang cowok boncel sok manja yg sangat aku benci , dan nama'a adalah Ruki . Kalau saja dia tak pernah ada , mungkin aku dan Uruha sudah menjadi sepasang kekasih . Aku benar benar mencintai'a dan rela hanya menjadi teman tidurnya saja . Tak mengapa asalkan ia selalu di sampingku dan membutuhkanku . Tapi , semakin lama , segala'a menjadi berubah . Termasuk hatiku .
Hari ini Ruki datang ke rumah kami . Tetap sok imut , dan hal yg semakin membuatku muak padanya . Selain itu , Uruha bersikap seakan akan aku tak ada . Akh , hatiku sakit sekali . Aku lari ke kamarku , walaupun tetap saja aku bisa mendengar mereka berdua bicara . Ingin muntah aku mendengarnya .
"Seminggu lagi kan Ruki ulang tahun . Uru mau kan nemenin Ruki beli baju buat di pake di acara nanti ?"
"Duh , aku engga bisa , hani ."
"Ke , kenapa ?"
"Soal'a seminggu ini jadwal kuliah aku padat ."
"Kok gitu sieh , masa Ruki cuman sendiri ."
"Kamu ama Reita aja ."
Apa ?!!
~~~~~~~~~~~~~
"Dasar bego !!! Ngapain kamu usulin aku bwat nemenin dia belanja ?! Ogah !!!" Ku dorong Uru dari pintu kamarku .
"Ayolah , kumohon , Rei . Sekali ini aja , please ," Uru memaksa untuk masuk ke kamarku .
"Poko'a aku kagak sudi nemenin orang entu !! Kalau bunuh dia sih , aku baru mau !!!" Uru berhasil masuk , menubrukku sampai tubuh kami berdua jatuh ke lantai . Sakit sekali .
"Jangan ngomong kayak gitu , Rei . Aku engga mau kamu jadi pembunuh cuman karena aku . Please , sekali aja ," Uru berbisik di telingaku .
"Tapi aku benci ama dia !! Orang yg udah ngambil kamu dari aku ," aku memalingkan muka darinya .
"Jangan cemburu karena aku ini saiank ma kamu ," ia cium bibirku lembut .
"Kalau gitu , tinggalin dia !!!" Ku tatap kedua matanya , aku mencintainya .
"Aku engga bisa , aku juga saiank ma dia ," di pegang pipiku dan mengelus'a pelan .
"Arti'a kamu emang kagak cinta kan ma aku !!!" Ku dorong tubuh'a .
"Ayolah , percaya padaku . Aku saiank ma kamu , aku suka ma kamu , AKU CINTA MA KAMU !!!" Dan ia pun memelukku .
"Aku juga ,,,"
Uru kecup keningku seperti yg sering aku lakukan padanya . Kenapa aku bisa begitu lemah pada'a ? Padahal dia sudah sering menyakitiku dan membuat aku menangis . Apa aku memang bodoh ? Bodoh karena telah jatuh cinta padanya sampai teramat dalam .
Ia tuntun diriku ke atas kasur dan membaringkanku di sana . Lalu , Uru pun menindih tubuhku . Melepas kancing bajuku satu persatu . Dia cium bibirku dengan lebih kasar . Tangan kiri'a memegangi kepalaku membuat ciuman kami menjadi semakin dalam . Sedangkan tangan kanan'a masup ke dalam celana , mencari cari sesuatu yg sangat ia inginkan .
Aku mengerang dan mendesah menerima setiap perbuatannya padaku . Sungguh menyenangkan . Apa lagi saat ia memasukkan miliknya padaku . Ku remas seprai kasur , berteriak ketika ia semakin cepat melakukan'a . Aku pun membiarkannya menghisap milikku . Cairan cairan lengket keluar dari sana . Kami pun bermandikan keringa . Apa sekarang kau puas Uruha ?
........................
Kepalanya menyembul dari balik tirai . Kemudian ia menatapku dengan tatapan penuh permohonan . Kalau saja itu Uruha , mungkin aku sudah tertawa sekarang . Tapi yang sekarang ini , aku malah membencinya .
" Ada apa ? " Tanyaku cuek .
" Bisa tolong bantu Ruki buka baju ? " Ia balik bertanya padaku .
" Heh , " aku menjawab asal asalan .
" Ehm , kayaknya bajunya kekecilan . Jadi , Ruki susah bukanya , " wajahnya memerah dan matanya tak berani memandangku .
" Baiklah , " dengan malas aku ikut masuk ke ruangan sempit itu yang hanya ada kaca dan gantungan baju .
Aku mulai membuka bajunya dengan paksa . Ia meringis . Dapat ku rasakan lembutnya kulit Ruki yang tak sengaja ku sentuh . Dan kini ia bertelanjang dada dihadapanku .
" Makasih , " ujarnya sambil menunduk malu .
Tanpa menjawab ucapannya barusan , aku segera keluar dari tempat itu . Panas .
O(>o<)O
Sekarang aku dan Ruki sudah ada dalam sebuah cafe . Saling duduk berhadapan di dekat jendela . Sudah hampir 10 menit kami diam membisu . Dan Ruki masih asik meminum jusnya sambil sesekali mengaduknya dengan sedotan . Sedangkan aku hanya menatap orang orang yang berjalan lalu lalang di luar sana . Memikirkan Uruha .
" Aku pengen ngomong sesuatu ama kamu . "
" Eh ? " Aku kaget mendengarnya , hatiku entah mengapa terasa terusik .
" Sesuatu yang membingunkan , atau menyedihkan . Entahlah , " katanya tanpa melihatku .
Otakku semakin keras bekerja . Pikiranku kacau . Sebenarnya apa yang ingin ia katakan padaku ? Apa aku melakukan kesalahan ? Akh , tentu saja , aku dan Uruha . Jangan jangan Ruki tahu dengan perselingkuhan itu . Tidak ! Kumohon jangan itu . Aku tak ingin itu terjadi . Aku tak mau bila nanti ia meminta Uruha tuk meninggalkan aku !!!
" Rei !!! Kamu dengerin aku gak ? " Ruki melambai lambaikan tangan kanannya di depan mataku .
" I , iya . "
" Bohong , " Ruki cemberut , ia habiskan jusnya dalam sekali teguk .
" Maav , " ujarku sambil menunduk .
" Ruki ngomonginnya entar aja deh . Sekarang anterin Ruki pulang , " ia pun menarik tangan kiriku dan memaksaku berdiri . Menggandengku sampai masuk ke dalam mobil .
O(>o<)O
Aku masuk ke rumah . Bisa kulihat Uruha yang duduk di sofa sambil mengetik di laptopnya . Lalu ia menoleh , menatapku dari balik kacamatanya . Sungguh , ia tampan sekali .
Lalu ia tersenyum , tak sedikit pun bicara padaku . Kemudian , ia kembali sibuk dengen pekerjaannya barusan . Aku tersenyum kecut , dan aku pun segera masuk ke kamarku .
Ku rebahkan tubuhku di atas kasur . Menutup mukaku dengan bantal dan mulai menangis . Sungguh sakit .
Tiba tiba handphoneku berdering , melantunkan lagu Waterfall nya Arisu .
" Hallo , " aku mengangkat telepon itu .
" Mau datang ke tempatku ? " Tanya suara di sebrang sana .
" Oke . "
Ku hapus air mataku , ku sambar jaket dan kunci mobilku . Dan sampai aku keluar rumah . Uruha tetap tak peduli padaku .
O(>o<)O
" Jadi , kamu mau curat ? " Tanya bartender itu padaku .
" Aku pusing Aoi , rasanya memuakkan , " ucapku , dia hanya tersenyum .
Aoi menyerahkan sebotol bil padaku . Yup , aku akan memulai ritualku . Curhat tentang hubunganku dengan Uruha padanya sambil mabuk .
Selalu begitu . Setiap minggu aku datang ke bar tempat Aoi bekerja . Seniorku di sma dulu . Juga teman di klub sepak bola . Kami sudah begitu akrab , seperti adik kakak mungkin . Dialah orang yang selalu setia mendengar keluh kesahku , juga menghiburku di saat aku sedang sedih . Aku menganggapnya 'pelindung' ku .
Sekarang pun , ia masih tetap setia mendengarkan ceritaku . Cerita tentang Uruha yang makin mengacuhkanku .
Dalam keadaan mabuk , tiba tiba aku merasakan seseorang memelukku dari belakang serta menghembuskan nafasnya di leherku . Aku menggeliat , tapi orang itu malah makin kencang memelukku dan mulai menciumi pipiku .
" Kumohon berhenti , " aku kembali memberontak saat ia mencoba mencium bibirku .
" Sudahlah , jangan menggodanya Kai , " suruh Aoi pada orang itu .
Kai tertawa terkekekeh , melepaskan pelukkannya dan ikut duduk di kursi sebelah kiriku . Tangan kanannya meraih bir yang disodorkan oleh Aoi .
" Thank's , " Kai langsung menegaknya dengan brutal . Aku tak yakin itu botol bir pertamanya malam ini .
O(>o<)O
Aku dan Kai salah memapah satu sama lain . Tertawa sambil mengacung acungkan botol bir kami yang hampir kosong . Kami akan pergi ke apartemen Kai yang tepat disebrang Bar . Jalanan yang sepi cukup aman untuk orang orang mabuk ini .
Ia mendorongku masuk ke kamarnya . Dan membuatku terjatuh . Kai tindih tubuhku dan meraba dadaku sambil tersenyum nakal . Aku tarik kepalanya lalu menciumnya .
Kai tertawa hingga kemudian menciumku dengan lebih brutal .
.....................................
Aku membuka pintu rumah Uruha . Dan aku mendapatinya berdiri berkacak pinggang di hadapanku . Aku hisap rokok yang terjepit di antara jari tengah dan jari telunjukku lebih dalam . Dia menatapku tajam .
" Semalam kau dari mana saja , hah ?!! " Uru membentakku , ia desak tubuhku ke tembok .
" Bukan urusanmu , " ku buang kepulan asap dari mulutku tepat di wajahnya . Aku terkekeh , merasa puas telah melakukan hal itu padanya .
PLAK !!!
Dan pipi kiriku di tampar olehnya . Aku menatap matanya marah .
" Apa maksudmu melakukan itu ?!!! "
" Untuk menyadarkan mu !!! Lagipula , sejak kapan kau merokok ?!! "
Aku tersenyum kecut . Kau memang tak tahu segalanya tentangku , Uruha .
" Jawab Rei !!!! " Ia tarik kerah bajuku , Uruha sudah sangat marah .
" Memangnya , apa pedulimu ?!! "
" Tentu saja aku peduli !!! " Pukulannya tepat mengenai mukaku , membuat aku jatuh terduduk di lantai .
" Tapi , kamu ga pernah ngasih perhatian kamu ke aku !!! " Ku balas ia dengan memukul wajahnya . Dan ia terjatuh ke atas sofa .
" Apa mau kamu sebenernya ?!! Dasar brengsek !!! " Uru hendak menendangku sebelum akhirnya aku mendorongnya ke atas sofa .
" Kau yang brengsek , Uruha , " aku berbicara tepat di telinganya . Dan itu membuatnya semakin emosi .
" Tubuhmu bau alkohol !!! " Di dorongnya badanku dengan keras .
" Ha ha ha , kau tidak suka Uruha ? "
" Bajingan !!! " Uruha pergi menuju pintu . Lalu membantingnya dengan keras . Meninggalkan aku sendirian . Aku menangis .
TT___TT
Aku tertidur di ruang tengah , sampai tiba tiba handphone ku berdering .
Ku injakan kakiku di lantai . Berjalan menuju kamarku . Dan handphone ku masih tetap melantunkan lagu arisu dari sana .
Saat mau membuka pintu . Tiba tiba saja dadaku terasa sakit . Sungguh sangat sakit . Kepalaku juga pusing , dari tubuhku keluar keringat dingin . Aku coba bernafas , terjatuh . Akhirnya aku merangkak menuju dapur .
" Obatnya ,,,, obat ,,,,,, "
TT___TT
Suara itu membangunkanku . Dan sentuhan tangannya di pipiku sungguh terasa lembut . Aku tahu ini bukan Uruha .
" Rei , kamu udah sadar ? "
Sekarang dapat ku tatap wajahnya dengan jelas . Dia Ruki .
" Kamu bisa ngedenger aku ? " Tanyanya lagi , dan aku pun mengangguk .
" Syukurlah , apa kau sudah mulai baikan ? "
" Iya , " ia membantuku duduk .
" Minumlah , " Ruki memberiku segelas air putih .
" Makasih , " ku teguk sampai habis .
" Sebenarnya kamu kenapa ? Waktu aku masuk ke rumah , aku melihatmu sudah pingsan . Kau sakit ? " Aku tahu dia khawatir , dari tadi Ruki menggenggam tanganku keras . Dan kalau aku tak salah lihat , hidung dan matanya merah . Habis menangiskah ia ?
" Aku cuman kelelahan aja , kamu ga usah cemas . "
Ruki tersenyum , dan memelukku . Aku bisa merasakan hembusan nafasnya di leherku . Badanku terasa hangat . Mukaku terasa panas .
" Ruki , bener bener khawatir . Ruki takut terjadi apa apa ama Rei . Ruki ga mau , " dan ia menangis . Bisa kurasakan butiran butiran air matanya yg jatuh ke bahuku .
" Aku ga pa pa , " jawabku sambil balas memeluknya .
" Ehmm~ "
" Ada urusan apa kamu dateng ke sini ? " Aku dorong badannya hingga wajahnya menghadap padaku . " Kamu mau ketemu uruha ? " Lanjutku .
Ruki menggeleng . Ia dekatkan kepalanya ke dadaku .
" Ruki ke sini buat ketemu ama Reita . "
" Aku ? "
" Kamu inget ga , waktu di cafe kemarin Ruki mau ngomingin sesuatu ama Reita . "
" I , iya , " jawabku ragu ragu .
" Rei mau tahu apa ? " ia menatapku , matanya sungguh indah . Dan aku mengangguk .
" Sebenernya Ruki udah jatuh cinta ma Reita , " ia cium bibirku halus .
" Kamu serius ? "
" Ruki serius . Yaa , walaupun Ruki pacar Uru , tapi Ruki juga saiank ama Rei . "
" Beneran ? "
" Iyaa , Rei mau terima Ruki engga ? "
" Iya , aku mau jadi pacar kamu . "
" Sankyuu~ "
Ia cium bibirku lagi . Melumatnya penuh nafsu . Ku buka mulutku dan membiarkan lidahnya masuk . Sedangkan tangannya sibuk membuka kancing bajukku .
Mulutnya beralih ke leherku . Dan tangannya masuk ke dalam celanaku . Lalu , membukanya . Ia elus elus selangkanganku , ku lepas bajunya dengan paksa . Kemudian ia isap milikku , membuatku mengerang nikmat .
Ruki berhenti , ia buka celananya sendiri .
" Masuki aku . "
TT___TT
Aku menerima cinta Ruki . Padahal aku tak menyukainya sedikit pun . Apa yang aku pikirkah hingga rela menjadi kekasih nya ? Ruki yang malang , karena aku jadikan ia alat balas dendam pada Uruha . Atas semua perlakuannya padaku . Serta memberi pelajaran pada Ruki yang telah mengambil Uruha dariku .
Jadi , apa rasanya kalau ternyata selingkuhanmu ada main dengan pacarmu ? Dan aku tahu , itu sangat menyakitkan .
" Ruki pulang dulu yah , dadah Reita , " ia kecup bibirku sebelum akhirnya pergi .
Jam 10 malam , dan Uruha masih belum pulang .
Ku ambil handphone yang tergeletak di meja kamarku .
Ada satu pesan masuk , dari Aoi .
' Rei , Uruha mabuk , datanglah ke bar '
Akh , aku lari ke luar rumah . Ku naiki motorku dan langsung meng~gasnya .
~TBC~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
o(^,^)o b
BalasHapusCintah~
BalasHapusWhehehe , jd malu >///>
gak dilanjutin nui????
BalasHapus